Selasa, 31 Maret 2015

METODE PEMBELAJARN

Macam-Macam Metode pembelajaran :



1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.


2. Metode Diskusi

Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.


3. Metode Demonstrasi

Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
macam-macam metode pembelajaran

Macam-Macam Metode pembelajaran

4. Metode Ceramah Plus

Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)


5. Metode Resitasi

Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.


6. Metode Eksperimental

Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.


7. Metode Study Tour (Karya wisata)

Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.


8. Metode Latihan Keterampilan

Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.


9. Metode Pengajaran Beregu

Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut


10. Peer Theaching Method

Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.


11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)

Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.


12. Project Method

Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.


13. Taileren Method

Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya


14. Metode Global (ganze method)

Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.


Read more: METODE PEMBELAJARAN >> Macam-Macam Metode Pembelajaran 

PENGALAMAN BELAJAR

Belajar adalah aktifitas yang kita lakukan semenjak kita kecil hingga sekarang.Ada 4 tingkat pendidikan yang sudah saya jalani. Di mulai dari Taman Kanak-Kanak, SD, SMP, SMA.Belajar di taman kanak-kanak dilakukan dengan bermain sambil belajar. Anak-anak belajar menghapal dengan permainan yang dilakukan bersama-sama, atau pun membaca buku bergambar yang sangat di sukai anak-anak.

Pengalamanku dimulai sejak SD. Ketika saya SD saya sudah diajarkan mata pelajaran yang beragam. Waktu itu seingat saya mata pelajaran paling sering adalah matematika dan bahasa indonesia. Tapi itulah kurikulum yang ada pada saat itu. Saya bersekolah dasar di SD N 1 Simpang Gudang Medan, saya lupa berapa nomor SD tersebut.



Setelah lulus SD saya melanjutkan ke tinggkat SLTP/SMP. Saya  Di SLTP saya juga mendapatkan mata pelajaran yang saya dapatkan sewaktu saya SD, tapi bahasa inggris di tingkat SLTP materinya lebih meningkat lagi. Pada waktu itu saya belum tahu kalau rumus-rumus yang diajarkan itu adalah grammar. Setelah sekian lama dari kelas 1 SMP(sekarang kelas 7 smp) sampai kelas 3 saya mendapatkan materi yang begitu banyak, dari mulai rumus-rumus matematika yang sederhana sampai pada tingkat yang lebih rumit. Saya pun mulai mendapatkan kebingungan di setiap mata pelajaran.

Dari kondisi yang belum begitu paham pada rumus-rumus yang diajarkan di SMP, saya tetap melanjutkan sekolah ke tingkat SLTA/SMA, ya walaupun nilai ujian saya tidak terlalu bagus. Di SMA pelajaran  tidak jauh berbeda, bapak/ibu guru beliau-beliau ini mengajarkan rumus-rumus juga, mirip seperti apa yang saya pelajari di SMP dulu. Bedanya rumus-rumus itu lebih berkembang dengan pola yang menurut saya lebih rumuit lagi, tambah bingung lagi saya. Tapi saya tidak menyerah begitu saja, dirumah saya berusaha mengulas dan mempelajari sendiri sedikit-demi sedikit. Meskipun akhirnya saya tetap masih merasa bingung, tapi yang penting saya sudah berusaha. Terkadang saya juga bertanya pada teman yang saya agap bisa, tapi jawabannya masih belum memuaskan / masih ngambang. Akhirnya sampai kelas tiga sma saya mengikuti ujian kelulusan dan nilai mata pelajaran bahasa inggris dan bahasa indonesia menjadi nilai patokan kelulusan. Saya sebenarnya pada waktu itu khawatir tidak lulus, karna bahasa inggris saya masih meragukan. Tapi untungnya nilai patokan ujiannya tidak terlalu tinggi jadi saya bersyukur sma tetap lulus ujian, walaupun nilai mata pelajaranmatematika paling tidak enak dipandang dibanding dengan nilai-nilai mata pelajaran yang lain.

Lulus SMA saya melanjutkan ke pendidikan tinggi, universitas yang saya tuju adalah Universitas Sumatera Utara. Saya  bersyukur orang tuaku masih mau menyekolahkanku. DI jursan saya, saya menemukan banyak orang baru, dann buka teman baru.

Di kampus, saya banyak menemukan mata kuliah atau mata pelajaran yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Jadi saya mulai membiasakan diri dengan mata pelajaran yang baru itu. dan saya mulai memahaminya sedikit demi sdikit. 

Ketika saya menulis artikel ini saya sedang berada di semester 4. Saya menulis artikel ini karena ini adalah tugas dari dosen mata kuliah PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer).
Sebenarnya ini adalah artikel yang saya remake atau perbaiki. Sebelumnya saya meniru hasil kerjaan teman saya yang bernama Ebitc karena pada saat itu saya tidak punya waktu lagi untuk mengerjakannya jadi saya mengcopy hasil pekerjaannya. Dan betapa memalukannya kelakuan saya itu ke tahuan. Dari situlah saya memiliki inisiatif untuk mengubah pengalaman belajar saya ini.
Kejadian Menyontek itu membuat saya sadar kalau selama ini saya sudah terlalu malas untuk mengerjakan tugas yang di berikan dosen saya kepada saya. Berbda dengan keadaan saya sewaktu saya masih di sekolah dulu, saya masih mau mengerjakan tugas yang diberikan guru saya kepada saya tepat waktu. Saya merasa malu kepada diri saya sendiri dan saya bertekad ke depannya biarlah ini menjadi pengalaman belajar yang membuat saya lebih rajin lagi kedepannya untuk melaksanakan tugas yang di berikan kepada saya.